Andalan

Sepakpuisi

Puisi-puisi Itov Sakha dimuat di rubrik Rebana, koran Analisa pada 28 Oktober 2018. "kejarlah durian sebelum lesap seperti bayangan yang menghantui seleramu!"   DURIAN (1) pohon durian tua sejak tahun enam lima- `66 berbuah lebat, tegak sendiri di tengah kuburan pembantaian! __________ 2018, Gunung Maligas   DURIAN (2) kau adalah kerinduan yang memabukkan, atau hanya … Lanjutkan membaca Sepakpuisi

Andalan

Puisi

Sajak-sajak di bawah ini ikut berselancar ke panitia festival sastra internasional di Bintan. Sayangnya, kali ini tidak lulus kurasi. Untuk menghibur diri sendiri, tak apalah mereka ini duduk manis di blog saya. Bersanding dengan yang lain. salam puisi menyala-menyala.   JALAN HANG TUAH, KELURAHAN MADRAS HULU   di Medan. Munir pun, kabarnya amat terhormat. diabadikan … Lanjutkan membaca Puisi

Andalan

sepakpuisi

puisi-puisi di bawah ini diterbitkan pada rubrik Budaya Harian Riau Pos pada September 2018 PETANI YANG MENCATAT PUISI   tiap tangkai padi selesai dijumlah dan tiap bobot bulir gabah sudah ditimbang hanya petani yang mengukur deret hujan seluruh peluhnya gugur berbinar-binar sublim memetik kuntum matahari   tetapi kawanan burung tiba jelang hasil dengan formasi udara … Lanjutkan membaca sepakpuisi

Andalan

Puisi

DEMORASIS (53) ~sejak SARA dilahirkan : kepada tragedi dicipta manusia   sejak SARA di lingkar pinggangku kami menjadi intim seperti sepotong celana dalam nyaman diam-diam, tetapi tergantung arah cuaca jika gerah alamat, aku ikut susah suka bikin gatal-gatal kemaluan   pernah kabar tersiar…   untai sajak saat SARA dilahirkan hingga kini dia tak tahu kenapa … Lanjutkan membaca Puisi

Andalan

Puisi

~PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG DIBUNGKAM 1/ MARSINAH buruh perempuan sebuah pabrik lesap dilindas gemuruh roda modal angka, laba dan duit lebih menggelitik dari buhul nyawa si buruh dari desa demi kuasa dan kecemasan produksi suara Marsinah dibungkam, disayat episode sejarah kau martir kemunafikan pakar dan pemuja ekonomi-politik kau api menyala agar melek kaum buta kau penanda gerak-gerik … Lanjutkan membaca Puisi

Andalan

Puisi

~PEREMPUAN ITU KUSEBUT HAWA perempuan itu kuberi nama Hawa sama dengan saudaranya yang lain hawa butuh hangat matahari suka rindang dedaunan tuk lelap bersama waktu hasratnya dimanja kesukaan, kenyamanan dibelai balutan benang yang dianyam bernama cinta lukanya seperti unik jerawat datang pergi di wajah tetapi matahari menitah derajat hawa, energi apakah bisa melindungi payudara layak … Lanjutkan membaca Puisi

Puisi

Sajak Cinta BK yang Belum Sempat 1/ camar-camar laut melayang dan segera hinggap menjadi kata pada tiap lembar kertas catatanku angin-ombak bergulung menderu dan segenap rasa menjelma tinta pada batang tubuh pengasinganku terbayang sendu nyanyian luka, pias semringah pantai Bengkulu kala senja menggenapi akrab. riuh kalimat yang patah sebab eja dan geliat merdeka 2/ sampai … Lanjutkan membaca Puisi

Puisi

ABSURDITAS (1) `terbuka untuk anak segala bangsa` itu sepotong kalimat kubaca di sudut kanan atas sebuah poster festival, ah tak ayal pada tempat berbeda, tempo yang sama seorang penyair lain tak sengaja membaca poster itu o, dia agak sungkan dan sedikit jengah menyadari usianya jelang senja? ketika merapal sajak, “aku ingin hidup seribu tahun silam!” … Lanjutkan membaca Puisi

Puisi

Notabene, Nona Fat 1/ aku bukan cahaya apatah bintang itu meskipun berbelah sang fajar gadis kecil sekadar kuncup jagung yang mekar bagaimana Fat terima berkah merona, lemah tersipu dari sorot mata pagi sebab engkau matahari sang bulan bernama Inggit? aku bukan cahaya gemilang yang dipingit jika nanti buku-buku di kamarmu butuh pelita, hingga merawat simpul … Lanjutkan membaca Puisi

Puisi

Sajak Cinta BK yang Belum Sempat 1/ camar-camar laut melayang dan segera hinggap menjadi kata pada tiap lembar kertas catatanku angin-ombak bergulung menderu dan segenap rasa menjelma tinta pada batang tubuh pengasinganku terbayang sendu nyanyian luka, pias semringah pantai Bengkulu kala senja menggenapi akrab. riuh kalimat yang patah sebab eja dan geliat merdeka 2/ sampai … Lanjutkan membaca Puisi

Puisi

Dua puisi Itov Sakha berikut ini dimuat di rubrik Rebana surat kabar harian Analisa, Minggu 11 November 2018   DUKU YANG MALANG   wahai duku, apakah karena kemalasan daku merawatmu kau gugur dicuri kaum kampret yang hilir mudik di beranda dunia mayaku kata-kata melesat sekencang peluru   di halaman rumah sampah ribuan duku rusak, berserak … Lanjutkan membaca Puisi